KONSEP DASAR PERBANDINGAN PENDIDIKAN
A.
Definisi
Perbandingan Pendidikan
Perbandingan
pendidikan tidak hanya membandingkan Sistem Pendidikan dan pengajaran,
Pemikiran Pendidikan, Teori-teori pendidikan saja tetapi Perbandingan
pendidikan merupakan perbandingan lebih mendalam lagi yaitu mencari tentang
latar belakang yang menimbulkan problematika pendidikan dan sebab-sebab yang
menimbulkan perbedaan dan persamaan teori dan praktik system pendidikan di
beberapa Negara.
Menurut Carter
V.Good, Perbandingan Pendidikan adalah studi yang bertugas mengadakan
perbandingan teori dan praktik kependidikan yang ada dalam beberapa negara
dengan maksud untuk memperluas pandangan dan pengetahuan di luar batas
negerinya sendiri.
Definisi
Menurut I. L.Kandel, Perbandingan Pendidikan adalah studi tentang teori dan
praktik Pendidikan masa sekarang sebagaimana dipengaruhi oleh berbagai macam
latar belakang yang merupakan kelanjutan sejarah
B.
Tujuan Studi Perbandingan
Pendidikan
1.
Mengetahui persamaan dan
perbedaan, kelebihan dan kekurangan, mengambil unsur positif dan disesuaikan
dengan kondisi.
2.
Tumbuh saling pengertian
dan saling menghargai dan meningkatkan hubungan kerja sama antar negara di
bidang pendidikan.
C.
Periode perkembangan
perbandingan pendidikan
1.
Periode Observasi tentang sistem kehidupan di negara
lain secara umum.
Pada periode ini belum dijumpai pembicaraan tentang metode
dalam pendidikan maupun non pendidikan, yang dijumpai hanya gambaran umum yang
sangat tergantung kepada ingatan para pengunjung ke negara lain, dengan tujuan
berdagang, berwisata, perang, ibadah haji dan lain-lain. Diantara tokoh-tokoh
pada periode ini adalah Marcopolo, Ibnu Bathuthah, Ibnu Khaldun
2.
Periode Observasi sistem pendidikan di negara lain
Adanya revolusi industi abad 19, maka berpengaruh
kepada bidang industri dan ekonomi yang pada akhirnya juga berpengaruh pada
kemajuan pendidikan.
Kesadaran bangsa eropa akan pentingnya pendidikan
mendorong mereka mempelajari sistem pendidikan di negara lain yang lebih maju.
Salah satu tokoh yang berpengarus pada periode ini adalah Fiedrich August Hecht
1895 M : tentang sekolah-sekolah di inggris dan di Jerman.
3.
Periode memperhubungkan
antara sistem pendidikan /pengajaran
dengan masyarakat
Sir Michael Sadler ( menyebarkan tulisannya sampai
meletus PD pertama) menitik beratkan studinya
pada perbadingan pendidikan dan
mengaitkan sistem pendidikan dengan kebudayaan di setiap negara . Ini
merupakan sistem analisis yang benar
dalam studi perbandingan pendidikan.
Setelah PD pertama selesai , Peter Sandiford :
Studi tentang pendidikan di enam negara Eropa yaitu Inggris, Prancis, Jerman,
Italia, Rusia dan Amerika
4.
Periode penjelajahan faktor
kebudayaan yang melandasi atau yang melatar belakangi sistem pendidikan di
berbagai negara secara umum
Dalam
periode ini tercipta metode studi perbandingan pendidikan, prosedur-prosedur
serta ketentuan-ketentuan, baik studi antar regional maupun
negara(internasional).
Para pelaku perbandingan pendidikan harus
melengkapi datanya dengan informasi –informasi tentang operasionalisasi
kependidian di negara lain ditambah dengan fakta-fakta tentang situasi dan
kondisi serta kebudayaan yang mempengaruhinya.
Sergius Hessen (Rusia) dan Cicholas Hans lebih menitik beratkan pada faktor kebudayaan
daripada faktor sejarah.
I. L. Kandel (Amerika Serikat) lebih menitik beratkan
pada faktor sejarah. Karena permasalahan pendidikan berkaitan dengan faktor
sejarah
D.
Pendekatan dan
Metode
Pendekatan adalah
cara umum dalam memandang permasalahan atau objek kajian,
laksana pakai kacamata merah - semua tampak kemerah-merahan.
Metode berasal
dari Bahasa Yunani “Methodos’’ yang berarti cara atau jalan yang
ditempuh. Sehubungan dengan upaya ilmiah , maka, metode menyangkut masalah
cara kerja untuk dapat memahami objek kajian. Fungsi metode berarti sebagai
alat untuk mencapai tujuan dan merupakan kelanjutan dari pendekatan.
E.
Pendekatan-pendekatan
dalam studi perbandingan pendidikan
Pendekatan yang
paling utama dalam kajian Perbandingan pendidikan adalah pendekatan Kultural
dan Pendekatan Historis.
Nicholas Hans adalah
yang pertama menggunakan sistem pendekatan kultural dalam menganalisa sistem
pendidikan di negara lain, Pendekatan kultural dalam studi Perbandingan
pendidikan berarti menganalisa sistem pendidikan di negara yang diteliti dengan
menggunakan sudut pandanga faktor-faktor kebudayaan yang mempengaruhi sistem pendidikan di suatu
negara.
Pendekatan Sejarah:
Menganalisa sistem pendidikan di suatu negara dengan menggunakan sudut pandang
sejarah negara yang bersangkutan, kerena permasalahan pendidikan berkaitan erat
dengan faktor sejarah negara yang bersangkutan. Tokoh yang menitik beratkan
pendekatan ini adalah Kandel.
F.
Metode dalam studi
perbandingan pendidikan
1.
Historis
Untuk menemukan fakta
tentang situasi pendidikan pada waktu lampau, untuk memahami dan membandingan pendidikan
pada masa kini dan untuk memahami pendidikan masa yang akan datang.
Dengan metode ini
dapat ditemukan perubahan, persamaan dan perbedaan sistem pendidikan dalam
antar waktu antar negara, dan kemudian trend perubahan di masa mendatang.
Memilih problem,
mengumpulkan data, menguji data, membuat
hipotesis tentang kondisi pendidikan
masa lalu dan menarik kesimpulan
2.
Deskriptif
Menguraikan,
menjelaskan dan menyampaikan kondisi obyektif
tentang teori dan praktik pendidikan (sistem, kebijakan, proses,
kurikulum, aliran) yang terjadi pada waktu sekarang di suatu negara.
Mengumpulkan data dan
fakta, membuat prediksi dan identifikasi hubungan antar variabel.
3.
Statistik
Cara penelitian dengan menggunakan data statistik yang
berguna untuk mengungkap menganalisis
hubungan antar variabel penelitian
tentang pendidikan di berbagai negara.
4.
Filosofis
Mencoba mencermati prinsip dan konsep
pendidikan yang dianut oleh suatu negara. Termasuk penggunaan terma peserta
didik, pendidikan kaum dewasa (adult education), penanaman nilai (transfer
of value) dan lain-lain, yang masing-masing negara mempunyai maksud
tersendiri atas terma-terma tersebut.
5.
Komparatif
Memperbandingkan
antara kekuatan dan faktor-faktor kebudayaan
yang mempengaruhi sistem pendidikan
di suatu negara dibandingkan dengan
negara lain.
Dalam memilih unit
yang akan diperbandingkan dalam suatu
negara, maka harus diperhatikan prinsip : Comparable, setaraf dan relevan.
Comparable : layak dibandingkan misalnya
membandingkan kebijakan pendidikan pada
ORLA dan ORBA di Indonesia.
Setaraf : sisi unsur,
ruang dan waktu tidak jauh berbeda. Misalnya membandingkan pendidikan antar
negara ASEAN.
Relevan: menunjukkan
konsistensi dan kesesuaian antar unsur yang diperbandingkan.
6.
Quasi-experimental
Ekperimen semu :
Bersifat empiris karena menggunakan
pengamatan terhadap variabel terkontrol
dan variabel bebas.
Ketika ekperimental
tidak bisa dilakukan, maka rancangan quasi-experimental tetap bisa dilakukan.
Misalnya dalam mengkaji pengaruh persekolahan bagi institusi sosial pribumi di Afrika Barat, foster
menyarankan menggunakan rancangan
quasi-ekperimental yang melibatkan pemilihan terhadap satu suku yang terpisah
diantara dua negara yang berbeda; dan
sebaliknya, memilih dua atau banyak suku di negara yang sama. Rancangan ini akan memfasilitasi
keputusan bagi pengaruh yang terkait dengan kebijakan negara tentang
akses dan sukses sekolah bagi anak-anak
dari latar belakang etnis yang berbeda.
G.
Ruang lingkup
studi perbandingan pendidikan Menurut beberapa Tokoh
J.P. Sarumpet MA, Lektor pada Universitas
Melbourne, bagian terpenting dari sistem pendidikan masing-masing Negara adalah.
1. Sejarah pendidikannya secara singkat untuk
mengetahui sistem apa yang berlaku saat ini.
2. Administrasi pendidikan
terutama dilihat dari segi praktik administrasi dan organisasinya,misalnya di
Prancis menganut sistem sentralisasi dalam penyelenggaraan pendidikan,sedangkan
di Inggris sebaliknya memberikan kekuasaan kepada daerah untuk mengurus
pendidikannya sendiri.
William W. Brickman : Perbandingan
pendidikan itu mempelajari dan menganalisis serta memperbandingkan hal-hal
sebagai berikut :
1. Mempelajari sistem pendidikan di negara lain dan penjelasan
mengenai permasalahan pendidikan;
2. Menganalisis mengenai latar belakang yang mempengaruhinya serta
problema-problemanya dilihat dari berbagai pandangan tentang problema yang
kontroversial;
3. Membandingkan tentang persamaan dan perbedaan antara point 1 dan
2 tersebut diatas;
4. Memperbandingkan dan menilai sebab-sebab pokok sebelum dan
sesudah dilakukan pemecahan problema-problema yang kontroversial dan yang
bersifat biasa.
DR.Nazily Shalih dan DR.Abdul
Ghani Abud : Studi perbandingan itu mempunyai ruang lingkup yang
luas,karena mencakup hal-hal sebagai berikut :
1. Segala pengetahuan yang berkaitan dengan sistem pendidikan dan
pengajaran dalam masyarakat yang berbeda;
2. Berbagai teori atau pengetahuan pendidikan seperti filsafat
pendidikan, kurikulum pendidikan, manajemen, budged kependidikan, metodologi
kependidikan, masalah penyediaan guru dan pembinaannya serta
peraturan-peraturan yang berlaku;
3. Sejarah pendidikan dari suatu negara, karena sejarah dapat
menjelaskan problematika kependidikan untuk masa kini;
4. Kebudayaan suatu masyarakat atau bangsa yang merupakan latar
belakang yang mempengaruhi timbulnya sistem kependidikan yang berbeda antara
yang satu dari yang lainnya.
Sumber Resume:
- Abdurrahman, Assegaf, Internasionalisasi Pendidikan, Gama Media, Yogyakarta, 2003.
- Arifin, H.M., Ilmu Perbandingan Pendidikan, Golden Terayon Press, Jakarta, 2003.